Sukoharjo (18/8), HMPS AFI kembali istiqomahkan rutinan Bedah buku “Menghujam dan Menghentak” yang digelar pada Rabu, 17/8 melalui daring via G-Meet. Pada episode kali ini membahas “Cantik dan Penderitaan Perempuan” yang dipantik langsung oleh penulisnya yakni, Latifah Sekar Sari.
Diskusi bedah buku “Menghujam dan Menghentak” ini menginjak pada episode #6. Pada sesi ini, dipandu langsung oleh Yusuf Nur Rohman. Seperti biasanya, pada permulaanya, Moderator menanyakan latar belakang karya tersebut sehingga menuai keinginan penulis untuk diabadikan menjadi suatu karya.
Episode kali ini cukup unik. Pasalnya, tema yang dibahas berbeda dengan episode-episode sebelumnya. Penulis sekaligus menjadi pembedah mengupas tuntas perihal Cantik dan Penderitaan Perempuan. Cantik, baginya telah dimonopoli oleh berbagai pihak dengan ditanamkannya standarisasi-standarisasi. Bahkan, standarisasi tersebut seakan menjadi nilai universal kecantikan seseorang. Pemateri sangat menyayangkan hal demikian. Baginya, dengan standarisasi demikian akan sangat menyita dan mengurung perempuan. Sehingga kebebasan perempuan dikebiri. Seharusnya standarisasi yang diuniversalkan tersebut harus dirobohkan dan hanya ditanamkan pada setiap individu saja, bukan malah diuniversalkan.
Pada pungkasan, pemateri dengan menghaturkan Kembali bahwa kecantikan yang diuniversalkan akan hanya menambah beban penderitaan perempuan saja. Standarisasi harusnya bersifat primordial. Tidak patut jika standarisasi yang primordial tersebut dicampuri oleh variabel dari pihak lain. Seperti biasanya, diskusi dilanjut dengan sesi tanya jawab. Semoga diskusi seperti ini tetap langgeng, istiqomah serta dapat menanamkan sifat berkeadilan dalam berfikir maupun bertindak. [SDH]