Oleh: Septi Qomariyah
Aqidah yaitu sistem kepercayaan yang mana di dalamnya memuat hal-hal yang mendasar mengenai keyakinan tentang agama. Sedangkan akhlak adalah suatu perilaku yang dapat menggambarkan apa saja yang menjadi arah dan tujuan yang hendak dicapai dalam beragama. Dalam agama Islam keimaman seseorang bisa terlihat dari akhlaknya. Iman sendiri memiliki definisi mempercayai atau menyakini sepenuh hati, mengucapkan secara lisan, membuktikan dengan suatu perbuatan yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap manusia pasti memiliki hal yang dijadikan pedoman dalam menjalankan kehidupan keseharian mereka inilah yang disebut dengan aqidah. Aqidah Islam yaitu suatu ajaran yang hanya ditetapkan oleh Allah SWT dan juga Rasulullah Saw. Sehingga sumber dari aqidah Islam ini adalah al-Qur’an dan As-Sunnah. Karena sesuatu yang ada pada Allah SWT hanya diketahui oleh Allah SWT sendiri, tanpa kecuali Rasulullah Saw.
Sedangkan, akhlak adalah suatu hal yang dijadikan tolak ukur atau nilai kepribadian seseorang dalam menjalankan kehidupannya. Dengan demikian baik atau buruknya suatu bangsa bisa dilihat dari setiap akhlak yang dimilki masyakatnya. Salah satu suri tauladan yang baik mengenai akhlak yang baik adalah Rasulullah Saw. Seperti firman Allah yang dijelaskan dalam al-Qur’an surah Al-Ahzhab ayat 21 yang artinya, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri taukadan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.
Ayat diatas menjelaskan banyak sebaik-baiknya suri tauladan bagi umat muslim yaitu, Rasulullah Saw. Karena Rasulullah Saw diutus oleh Allah SWT untuk memperbaiki umat manusia jadi sebagai seorang muslim yang taat hendaknya kita menpelajari, menjakan contoh atau bahkan menjadikan pedoman perilaku yang telah diajarkan oleh Rasulullah dalam menjalankan kehidupan sehari-hari agar kehidupan kita menjadi tentram, damai dan sejahtera.
Aqidah dan akhlak adalah dua hal yang tidak bisa terpisahkan satu dengan yang lainnnya. Dimana gudang akhlak yang kokoh tercermin dari aqidah yang kokoh dari diri seorang muslim. Aqidah juga mampu untuk menciptakan kesadaran akan nilai dan norma yang ada dalam akhlak. Dengan demikian akhlak memperoleh tempat teristimewa dari aqidah.
Aqidah tanpa akhlak itu diibaratkan seperti pohon yang tidak bisa dijadikan sebagai tempat berteduh dan tidak bisa pula dipetik buahnya. Bagitu juga sebaliknya akhlak tanpa aqidah diibaratkan seperti sebuah layang-layang yang putus sehingga bebas terbang tanpa tentu arah. Oleh sebab itu, Islam memberikan perhatian khusus terhadap akhlak. Karena kesempurnaan iman seorang muslim terletak pada akhlaknya. Seperti sabda Rasulullah yang berbunyi, “Orang mukmin yang paling sempurna ialah mereka yang paling bagus akhlaknya”. (HR. Muslim)
Dengan demikian, untuk mengetahui tingkat kelemahan dan kekuatan iman seorang bisa dilihat dari akhlaknya. Karena akhlak merupakan cerminan dari diri seseorang. Jika seseorang memiliki akhlak yang baik maka akan memilki iman yang kuat. Namun, jika ia memiliki akhlak yang kurang baik maka ia juga akan memiliki iman yang lemah.
Aqidah dan akhlak adalah sebuah hubungan (korelasi) yang sangat erat sehingga tidak bisa dipisahkan dari jiwa dan raga seseorang karena ia melekat pada diri seseorang. Karena aqidah merupakan landasan dari segala perbuatan. Sedangkan akhlak adalah perbuatan yang baik antara hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, dan juga manusia dengan lingkungan sekitar. Dengan demikian, kedua hal ini dilaksanakan dengan selaras dan perlu ditanamkan pada diri seseorang maka akan menciptakan suatu akhlak yang baik yang dapat membuat kehidupan seorang muslim menjadi damai, tentram dan sejahtera. []