Kaliboto Green Institute Ajarkan Mahasiswa AFI Budidaya Tanaman Sehat dan Manajemen Ternak


Denah lokasi Kaliboto Green Institute (KGI) seluas 8,5 hektare

Kegiatan PPL yang di selenggarakan di Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) resmi dimulai pada hari Selasa 7 September 2021, pukul 10:30-12:00 WIB, bertempat di Jl. Raya Palur Km. 5 Tegal Asri, Rt 04/Rw 06, Jurug, Ngringo, Kec. Jaten, Kab. Karanganyar.

Kaliboto Green Institute adalah salah satu investasi LPTP yang berada di dusun Karang, desa Kaliboto, kecamatan Mojogedang, kabupaten Karanganyar. Dengan luas 8.5 hektare lahan ini dimanfaatkan untuk pertanian dan juga peternakan. Dengan fokus kedua kegiatan tersebut maka akan tercipta sistem integritas dimana antara pertanian dan peternakan saling berhubungan. Yaitu peternakan membutuhkan makan ternak dari pertanian sedangkan pertanian memerlukan pupuk dari peternakan.

Hari pertama, 7 September 2021 acara penyerahan PPL di Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) ini berjumlah 9 orang mahasiswa yang semuanya dibagi menjadi 3 kelompok dan ditempatkan dicabang LPTP lainnya, Yaitu 3 Laki-laki ditempatkan di LPTP cabang Klaten, 3 Perempuan ditempatkan di LPTP cabang Kaliboto Green Institute (KGI) Kab. Karanganyar dan 3 Perempuan ditempatkan di LPTP cabang Boyolali.

Hari kedua, 8 September 2021 kegiatan PPL di Kaliboto Green Institute (KGI) Kab. Karanganyar Mahasiswa melakukan Orientasi di tempat PPL yaitu di Kaliboto Green Institute KGI. Disana diajarkan tentang tiga Prinsip Dasar Pertanian yang ada di LPTP yaitu: Budidaya Tanaman Sehat, Bibit, mencakup beberapa aspek yaitu harus di airi , memilih bibit unggul, bibit lokal, dll. Yang menguntungkan bagi petani. Pola tanam, jika di dataran rendah di tanami tanaman yang sama secara terus menerus maka tingkat hama lebih besar. Contoh: padi, palawija. Padi, palawija, padi. Bagi yang tadah hujan bisa palawija, palawija, palawija.

Pada tanaman Padi, LPTP mengembangkan sistem tanam SRI (Sistem Rice Intertenfikasi). Dengan sistem organik atau non organik. Tanam bibit muda. 18 ,15, 12 hari setelah sebar kering . Karena dengan media ini bibit nya akan kuat (kaku) dengan tanamnya 1 lubang 1 bibit. Tanam dangkal. Max. lubang sedalam 1 cm, dengan pemberian air secara berkala. Sistem tanam jajar legowo ( di beri spase ½  ). Perairan Hanya dilakukan dengan irigasi atau tekhnik. Ada juga yang setengah tekhnis. Ada juga yang memakai air tadah hujan.

Cara pengolahan tanah dengan menggunakan Bajja, Traktor. TOL (Tanpa Olah Lahan) dengan menyemprotkan insektisida baru bisa ditanami jagung. Pengendalian gulma, Hama pokok pada tanaman dapat ditanami dengan sistem iwir (berjarak lebih renggang). Pengendalian Hama dan Wereng dan walang sangit itu termasuk hama. Tomro termasuk penyakit pada tanaman yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Pupuk. Organik dan an- organik. Organik. Bisa dalam bentuk padat dan cair. Media yang paling cocok untuk fermentasi adalah air kelapa, dan limbah pabrik tahu, Leri ( air cucian beras ). Menggunakan pestisida nabati yaitu lengkuas,Mindi. Untuk mendapatkan pupuk organik yaitu dari hasil hewan ternak yang dikelola di LPTP.

An- organik. Kimiawi. Subsidi dan non-subsidi. Contoh : Urea, ZA, SP, 36, PONSKA (NPK). Bedanya pupuk subsidi. Dan non subsidi Subsidi : Petrokimia, Gresik, Pusri, Kujang, Mandan, Iskandar muda. Yang sudah teruji didalam Laboratorium. Non-subsidi : PONSKA plus, urea plus. Pengelolaan paska panen, Pengamatan rutin menggunakan jeda waktu mingguan. Contoh : Jumlah hama, jumlah musuh alami, tinggi tanaman, panjang daun, air, matahari. Maka diperlukan pengamatan mingguan untuk tanaman untuk menyimpulkan tanaman sehat atau tidak. Pendayagunaan ( Pengamatan dari musuh alami ), Predator : hewan makan hewan, Serangga makan serangga, Mencetak petani ahli, Ahli di bidang penelitian, Ahli di bidang organisir Petani, Kefasilitasan Dll.

Hari ketiga, 9 September 2021 Mahasiswa melakukan Orientasi Lapangan di bidang Pertanian tempat PPL yaitu di Kaliboto Green Institute (KGI). Dalam observasi lapangan ini Mahasiswa ditugaskan menghitung jumlah pohon yang ada di KGI, potensi, masalah, dan rekomendasi. Begitu juga dengan hari selanjutnya yaitu Peternakan Mahasiswa PPL disuruh menghitung jumlah ternak Sapi, Kambing, dan Domba yang mana nantinya akan dicari potensi, masalah, dan rekomendasi.

Dihari selanjutnya, 12-13 September, Mahasiswa mencari potensi, masalah, dan rekomendasi. Setelah itu mereka mempresentasikan hasil observasi lapangan yang telah dilaksanakan selama dua hari. Kemudian memilih fokus belajar yang akan dipelajari lebih lanjut. Dihari selanjutnya Mahasiswa PPL UIN Raden Mas Said Surakarta menekuni fokus masing-masing. Dan ketiga Mahasiswa PPL UIN ini terfokus dalam Peternakan Kambing, namun dalam sudut pandang yang berbeda. Septi Qomariyah fokus pada Manajemen Kambing, Siti Maimunah fokus pada kesehatan Kambing, dan Tiara Salsa Khorisma fokus pada Pakan Kambing.

Jam masuk Mahasiswa PPL dimulai dari jam 08:00-04:00 WIB selama kegiatan berlangsung Mahasiswa UIN membantu pekerja yang sedang membersihkan kandang, mengambil rumput, dan memantau perkembangan kambing yang sehat maupun yang sedang menjalani proses pemulihan dari sakit belek (sakit mata). Sewaktu awal Mahasiswa dari UIN datang sudah disambut dengan kabar gembira dengan kelahiran bayi kambing yang keduanya terlahir dengan jenis kelamin jantan. Dan kami selaku Mahasiswa merasa sangat senang dengan kabar gembira tersebut, harapan kami semoga anak kambing yang lahir tepat diawal kedatangan kami membawa berkah untuk LPTP ataupun pemilik dari kambing tersebut. [SM/SQ/TSK]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *