PkM Prodi AFI di Pondok Pesantren Darul Afkar Bertajuk “Sejarah dan Karakteristik Islam Pesisir”

Klaten, 28-29/5/22 – Pengabdian kepada Masyarakat adalah salah satu agenda Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ketiga agenda dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah; pendidikan, penelitian dan pengabdian. Ketiga agenda besar tersebut wajib diselenggarakan oleh civitas akademika, termasuk di lingkungan UIN Raden Mas Said. Maka Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah melaksanakan PKM pada Tahun 2022 menyelenggarakan program tersebut dengan tema Islam pesisir utara Jawa.

Kegiatan ini diadakan di Ponpes Darul Afkar Klaten, yang dihadiri oleh segenap santri ndalem dan santri kalong Ponpes Darul Afkar serta tiga mahasiswa AFI sebagai bukti keterlibatan panitia dari unsur mahasiswa. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Satrio Dwi Haryono yang bertugas sebagai moderator, Ahmad Miftahuddin Thohari yang bertugas sebagai notulis dan Munawar Holil yang bertugas sebagai fotografer. Sedangkan yang menjadi narasumber dalam PKM tim III adalah Prof. Dr. H. Syamsul Bakri, S.Ag., M.Ag. dan Krisbowo Laksono, S.Ud., M.Hum. Judul yang diangkat dalam PKM tim III adalah “Sejarah dan Karakteristik Islam Pesisiran”. Acara diawali dengan pembukaan oleh moderator, kemudian sambutan dari Pengasuh Ponpes Darul Afkar dan pemaparan oleh narasumber pertama dan kedua.

Prof. Dr. H. Syamsul Bakri, S.Ag., M.Ag. dan Krisbowo Laksono, S.Ud., M.Hum. menyampaikan perjalanan Islam yang diawali dengan masuknya Islam di daerah pesisir, kemudian bersentuhan dengan masyarakat Jawa pedalaman yang diulas dengan pemahaman yang komprehensif. Masyarakat pesisiran yang notabene berada dalam jalur perdagangan pada masa itu, menjadi masyarakat pertama yang bersentuhan langsung dengan Islam. Maka, tidak mengherankan apabila masyarakat pesisiran yang berada di daerah pantai utara Jawa dikenal dengan masyarakat yang kental dengan nuansa Islamnya hingga saat ini.

Berbeda dengan masyarakat Jawa daerah pedalaman yang pada dasarnya sudah punya cara pandang atau kebudayaan hidupnya (tradisi) sebagai “orang Jawa”, masyarakat Jawa Pesisiran cenderung lebih dominan tradisi Islamnya yang dominan ketimbang tradisi kejawaannya. Segi inilah yang membedakan bagaimana karakteristik Islam-Jawa di daerah pesisiran dengan Islam-Jawa di daerah pedalaman. Akan tetapi, satu fakta menarik dari karakteristik keislaman masyarakat Jawa Peisiran adalah ciri khas kesufistikannya. Diterimanya Islam secara akomodatif bagi masyarakat Jawa tidak terlepas dari cara dakwah para penyebar Islam yang menggunakan pendekatan tasawuf sebagai medium utama penyebaran Islam di Jawa.

Dalam kegiatan yang berlangsung di PP Darul Afkar Klaten tersebut, para hadirin juga cukup antusias dalam mengikuti dan menyimak pemaparan dari para pemateri. Tanya jawab pun juga berlangsung cukup interaktif dan kondusif. Setidaknya kegiatan tersebut menjadi ruang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait dengan karakteristik keislaman di daerah Jawa. [KL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *