Bedah Buku Jatining Muhammad bersama HMPS AFI FUD UIN Raden Mas Said

Sabtu, 27 April 2024 Himpunan Mahasiswa Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam mengadakan Bedah buku dengan tema “interpretasi teologis, Kultural, dan logis dalam buku jatining Muhammad”. Sejalan dengan temanya HMPS AFI pada kesempatan kali ini, membedah buku jatining Muhammad yang menjelaskan tentang karakteristik spiritualis Masyarakat jawa, yang tertuang pada petuah-petuah keislaman yang diberikan oleh para kaum sufi Masyarakat jawa terdahulu. Bedah buku ini dihadiri oleh pembedah yaitu penulis dari buku jatining Muhammad yakni Kyai Nur Kholik Ridwan yang berasal dari Jogjakarta. Selain dari pembedah buku sendiri, terdapat pula pembanding yang akan membandingkan dan juga berkomentar tentang buku “jatining Muhammad” yakni bapak Dr. KH. Abdullah Faishol., M.Hum, yang mana beliau juga merupakan wakil rektor 3 bagian Kemahasiswaan, alumni dan kerja sama Universitas islam Negeri Raden Mas said Surakarta, dilain sisi beliau juga merupakan toko8h Masyarakat seorang pengasuh pondok pesantren Manik Mulya, Kartasura.
Acara dimulai pukul 08.15 WIB yang dibuka oleh MC, setelah pembukaan secara seremonial dibuka dilanjutkan dengan acara inti yang dipandu oleh moderator Muhammad Fiam setyawan, demisioner ketua Umum HMPS Aqidah dan Filsafat islam 2023, sebelumnya moderator juga mengutip isian buku jatining Muhammad sebagai prolog sesi awal acara. Selanjutnya, dilanjutkan dengan pemaparan materi dari penulis buku “jatining Muhammad” beliau menjelaskan bahwasanya Berbicara tentang diri Nabi Muhammad, konsep jatining muhammad yang menjadi formasi dalam menjalani kehidupan masyarakat Jawa. Pesan pesan inskripsi di makam makam sufi awal Jawa serta wejangan dari Syeh Ibrahim, maulana ishaq, dan sunan ampel yang melekatkan kuburan peradaban dalam kemasyarakatan Jawa.
Setelah pemaparan dari penulis buku jatining Muhammad, yaitu K. Nur Kholik Ridwan. Dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh pembanding yaitu Dr. Abdullah faishol., M. Hum, beliau memantik sesi materi dengan pandangan beliau selaku tokoh keagamaan dan background beliau yang lebih dekat dengan kebudayaan. Beliau berpendapat bahwasanya buku jatining Muhammad merupakan buku perpaduan antar teologis yang dipadukan dengan karakteristik ilmu ushuluddin yang mana sangat cocok untuk dibaca untuk menyelami interpretasi sufistik dengan kebudayaan jawa.
Acara berlangsung dengan interaktif, yang mana setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh para audiens. Disesi selanjutnya adalah foto bersama dengan para pemateri dan moderator. Acara berjalan dengan lancar, dan penuh keharmonisan, semoga acara seperti ini akan tetap subur dan selalu teristiqomahkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *