Oleh: Hensa Ilham Intan Lutfi Primalita ( 181121023 )
Mahasiswa adalah sebutan untuk seorang yang sedang menempuh atau menjalani pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi, seperti, universitas, institut, akademi, dan sekolah tinggi. Sejarahnya mahasiswa dari berbagai negara memiliki peran cukup penting dalam sejarah suatu negara. Dahulu misalnya ratusan mahasiswa berhasil mendesak presiden Soeharto mundur dari jabatan nya sebagai presiden, di Indonesia pada Mei 1998.
Maha artinya “ter” dan siswa artinya “pelajar” jadi mahasiswa atrinya terpelajar. Maksudnya adalah seorang mahasiswa tidak hanya mempelajari bidang yang ia pelajari namun juga mengaplikasikannya serta mampu menginovasi dan berkreativitas tinggi dalam bidang tersebut.
Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan. Mengapa ? karena ekspetasi , probematika dan tamggung jawab yang di emban mahasiswa begitu besar. Mahasiswa adalah agen pembawa perubahan menjadi seorang yang dapat memberikan solusi bagi permasalah yang di hadapi masyarakat bahkan suatu negara nya sendiri.
Sedangkan pandemi dalam istilah kesehatan adalah terjadinya wabah suatu penyakit yang menyerang banyak korban, serempak di berbagai negara. Seperti yang terjadi di tahun ini kasus virus Corana. Pandemi corona telah mengubah semua sendi kehidupan. Semua aktifitas mahasiwa, siswa, pekerjaan lan dilakukan secara online. Karena adanya larangan keluar rumah tujuannya untuk memutus rantai penyebaran virus yang telah menelan banyak korban.
Konsep belajar mahasiswa pun berubah menjadi tidak bisa tatap muka, diantara mengguakan aplikasi WAG, classroom, live streaming ig, zoom meeting dan aplikasi lainnya. Proses pembelajran tersebut menurut sebagian mahasiswa sangat membosankan karena banyaknya tugas yang diberikan oleh dosen, peyampaian materi tidak kondusif dan kesulitan untuk memahami materi.
Disisi lain pandemi virus corona juga membuat mahasiswa panik sedih dan resah. Selain tentang hal pembelajaran juga tentang kuota internet, tempat kos dan keuangan. Dari pihak kampus tidak meengeluarkan bantuan kuota, ada baiknya pihak kampus juga memhami keadaan mahasiswa.
Jika tentang kos – kosan banyak mahasiswa yang kebingungan antara mencabut sewa kos – kosan atau tidak karena kalau di cabut mereka harus mengambil barang – barang dan keluar dari wilayah itu dan kalau pun sudah masuk kuliah offline mereka kebingungan mencari kos – kosan lagi. Dan kalau tidak di cabut uang yang mereka bayarkan sia – sia. Karena mereka tidak menempati dan menggunakan fasilitasnya.
Sebagai mahasiswa tentang keuangan di masa pandemi ini bisa dibilang kesulitan. Karena apa mahasiswa merasa mereka sudah berusia dewasa, sudah bisa berpikir matang. jika meminta uang ke orang tua malu, mahasiswa ingin mencari uang sendiri dengan cara entah bekerja part time, buka les – lesan ataupun jualan online, tetapi di masa pandemi ini sangat susah jika mencari pekerjaan. Malahan yang sudah bekerja saja di keluarkan gegara kelebihan karywan dan tidak sanggung untuk membanyar gaji.
Pada intinya mahasiswa dan pandemi di tahun ini sangatlah berperang, mahasiswa berontak dengan adanya pandemi virus corana. Menurut saya bukan hanya mahsiswa tapi seluruh masyarakat yang ada di dunia. Mahasiswa berharap di masa pandemi ini bisa memenuhi kebutuhannya karena mereka tersadar bahwa orang tua mereka juga kesulitan untuk menghidupi anggota keluarganya.
Mahasiswa menjadi malu karena banyak juga yang melontarkan kata – kata “ anak kuliahan ngganggur, tiduran, maen hp, nyantai dirumah , ditambah menyusahkan orang tua, bukan malah meringankan beban” sangat terpukul bukan mendengar lontaran kata – kata semacam itu. Padahal di benak pikiran mahasiswa pasti mereka juga tidak ingin hal itu terjadi. Mereka ingin memeperbaiki ekonomi keluarganya, membahagiakan kedua orangtua dan bisa menjadi kebanggaan keluarga. Memang di masa pandemi ini masa – masa pahit mahasiswa. Semoga pandemi ini segera cepat berakhir agar mahasiswa bisa berakatifitas seperti biasa ,berkreatifitas dengan pikiran kritisnya, mengolah pikirannya dengan berdiskusi bersama teman – temanya, dan belajar secara normal lagi. Aamiin