Surakarta – Tepat pada hari Senin, 10 Agustus 2020 Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah – IAIN Surakarta telah melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) sesi ketiga secara daring melalui media Zoom sekaligus Live streaming dari Channel Youtube AFI IAIN Surakarta. Pada kesempatan ini, mengacu pada profil lulusan AFI sebagai penggerak sosial budaya masyarakat maka prodi bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) Surakarta sebagai Narasumber PPL. LPTP sendiri merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat atau lembaga non pemerintah yang didirikan sebagai bentuk keprihatinan atas realitas masyarakat pedesaan Indonesia yang mengalami marginalisasi dan proses pemiskinan yang terus menerus. Dimana LPTP berpandangan bahwa dengan gerakan sistematis yang berpihak pada kelompok miskin dan gerakan yang mampu membangkitkan kembali kekuatan pedesaan.
Acara yang dimoderatori oleh Dr. R. Lukman Fauroni, M.Ag. tersebut berlangsung lancar pada pagi hari pukul 09.00-11.00 WIB yang diawali dengan sambutan Kaprodi Aqidah dan Filsafat Islam Dra. Hj. Siti Nurlaili M, M.Hum. yang selalu memberi motivasi kepada mahasiswa peserta agar tetap semangat mengikuti PPL daring meskipun baru memasuki sesi kedua.
Pemaparan materi yang disampaikan oleh Narasumber pertama bapak Rahadi, S.Pd. selaku Ketua Badan Pegurus Yayasan LPTP sekaligus Presidium Indonesian Society for Social Transformation (INSIST) menyampaikan tentang “Peluang dan Tantangan Penggerak Sosial Budaya Masyarakat dalam Kemungkretan Ekonomi”. Di akhir pemaparan beliau menggaris bawahi beberapa hal penting yang bisa dilakukan dalam membantu reorientasi pembangunan desa yaitu (1) pengembangan basis pertanian, industri kreatif, kerajinan rumahtangga, jasa dan pariwisata. (2) strategi diversifikasi pedesaan digerakkan untuk menjawab stagnasi pembangunan desa. (3) Inovasi teknologi tinggi dan tepat guna, improvisasi desain produk, jaringan dan integrasi pasar global memanfaatkan teknologi informasi, dalam menyiapkan desa memasuki revolusi industri 4.0. (4) reorientasi pembangunan pedesaan harus difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan, pangan dan papan, pendidikan. (5) kepemimpinan desa serta pemberdayaan masyarakat menjadi pilar bagi kemandirian desa yang mampu mengembangkan segenap potensi sumberdaya dan dinamika sosial budaya warganya.
Sedangkan Narasumber kedua Zamzaini, S.Sos. Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi Yayasan LPTP menyampaikan materi seputar “Menyiapkan dan Menata Kehidupan yang Berkelanjutan”. “Mengingat bahwa dampak pandemi Covid-19 terhadap ketersediaan pangan seperti tertundanya usaha tani, jalur distribusi terhambat dan harga komoditas tidak stabil.” Terang narasumber. Oleh karenanya beliau menambahkan langkah strategis pemenuhan pangan dimasa pandemi Covid-19 seperti memastikan petani tetap berproduksi pangan, perbaikan distribusi pangan, penguatan cadangan pangan, percepatan tanam pada MT selanjutnya, mendorong masyarakat untuk menyediakan pangan sendiri melalui pengembangan pangan lokal, dan pengelolaan dna pemanfaat pekarangan untuk produksi pangan. [AHM]