AFI Menjadi Narasumber Diskusi Dosen FUD

Surakarta – Jum’at, 7 Agustus 2020 Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam yang diwakili oleh Alfina Hidayah, M.Phil. turut berpartisipasi sebagai Narasumber pada kegiatan Diskusi Dosen yang diselenggarakan oleh Fakultas Ushuluddin dan Dakwah – IAIN Surakarta. Acara yang berlangsung pagi hari tersebut di moderatori oleh Krisbowo Laksoso, S.Ud, M.Hum. bertempat di ruang rapat fakultas yang dihadiri oleh beberapa dosen baik secara langsung maupun virtual melalui aplikasi Google Meet.

“Tuhan Tidak Feminis (?): Membaca Feminisme dari Bingkai Teologi” menjadi tema yang diusung oleh Narasumber, Alfina menyampaikan bahwa ketidak-adilan adalah salah satu alasan utama lahirnya gerakan feminisme yang berkembang dari dunia Barat, meskipun kemudian berangsur-angsur semakin marak untuk diadopsi oleh negara-negara mayoritas Muslim, dimana hal tersebut juga tidak jarang memicu berbagai respons dari masyarakat, mulai dari yang mendukung, biasa saja, tidak faham, acuh tak acuh, menentang, hingga ‘alergi’. Berbagai pertanyaan mencoba dijawab oleh Narasumber seperti apa itu feminisme, perbedaannya dengan gender dan isu-isu tentangnya, perkembangan feminisme dan feminis muslim, perempuan dalam teologi, serta tentang teologi ‘misogini’ dalam ayat suci.

Sebagai kata penutup, Narasumber menyimpulkan bahwa ketidak-adilan atau kedzaliman adalah musuh setiap orang, sehingga yang perlu diperangi adalah sikap dan perilaku buruknya bukan gendernya. “Jika ada pertanyaan apakah kita membutuhkan feminisme?, jawabnya adalah yang kita butuhkan sesungguhnya al-amru bi al-ma’ruf wa al-nahyu an al-munkar (menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran). Oleh karena itu, peperangan (clash) bukan antara laki-laki dan perempuan, tetapi antara yang hak dan batil, kebaikan dan keburukan, keadilan dan kedzaliman, dst. Lantas, apakah Tuhan feminis? Barangkali jawabnya adalah Tuhan tidak feminis juga bukan ‘tidak feminis’, karena tuhan melampaui urusan ke-duniawian ini (beyond this worldy matters), Dia tidak berkepentingan juga hal tersebut tidak berpengaruh apapun bagi Tuhan.” tambahnya. [AHM]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *