“Wujud Ekspresi Budaya Islam Jawa dalam Konstalasi Gerakan Transnasional” Tema Pengabdian Tim 1 Prodi AFI di Desa Demakijo Karangnongko Klaten

Klaten, 10/4/21 – Pengabdian kepada Masyarakat berbasis program yang bermutu yang dilaksanakan oleh Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Surakarta kelompok pertama bertempat di Mushola Nurul Islam Dk. Jonggrangan Desa Demakijo Kecamatan Karangnongko Klaten. Acara yang dimoderatori oleh Dr. Yusuf Rohmadi, M.Hum. dan dilanjutkan dengan sambutan Kaprodi Aqidah dan Filsafat Islam Dra. Hj. Siti Nurlaili Muhadiyatiningsih, M.Hum. serta sambutan Kepala Desa Demakijo  tersebut mengusung tema “Wujud Ekspresi Budaya Islam Jawa dalam Konstalasi Gerakan Transnasional”.

“Pelaksanaan PKM di Karangnongko, di Mushola Nurul Islam itu terselenggara berkat kerjasama antara Prodi, dosen, alumni dan mahasiswa AFI dengan masyarakat setempat, diantara yang menghadiri acara adalah perwakilan ketua RT dan ketua rw Kelurahan Demakijo, tokoh-tokoh masyarakat serta remaja masjid” terang Kaprodi menjelaskan.

Sebelum dimulai pemaparan materi oleh Narasumber Dr. Raden Lukman Fauroni, M.Ag., acara di awali dengan Tahlil bersama yang dipimpin oleh alumni Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam Iskandar, S.Ud. yang saat ini merupakan guru agama di SMK Negeri 1 Klaten. Kegiatan inipun juga melibatkan mahasiswa AFI yaitu Farkhan Fuady (mahasiswa angkatan 2018) dan Ulil Albab (mahasiswa AFI angkatan 2020) sebagai petugas acara dan turut serta membantu persiapan hingga terlaksananya kegiatan.

Dalam sarasehan itu, narasumber menekankan penting dan strategisnya merawat, melestarikan tradisi dan kebiasaan di masyarakat yg sudah merupakan hasil dari akulturasi ajaran Islam dan budaya Jawa. Hal tersebut dapat menjadi pertahanan dari masuknya paham dan gerakan ideologi transnasional yg cukup massif. Thogut, dalil dari kitab sucinya mana, tidak ada dari sananya, sikap tertutup, tidak “srawung” di masyarakat adalah di antara tanda-tanda yang sudah terindikasi terkontaminasi, yang harus diantisipasi secara bersama-sama. Keislaman, kejawaan dan keindonesiaan merupakan “three in one” yg menjadi ciri khas dan kekuatan dalam NKRI. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *